Keluarga Ngemil Bijak Demi Masa Depan Bumi

 

Sumber: foodbusinessnews.net

You are what you eat. Ini sebuah istilah yang cukup sering kita terdengar. Katanya, kita adalah apa yang kita makan. Kalimat ini bisa bermakna beberapa hal, namun istilah ini sering diartikan bahwa makanan bisa menentukan sifat dan karakter kita. Bisa juga berarti bahwa pilihan kita terhadap makanan menunjukkan siapa kita. Mulai dari bukti status sosial atau kepedulian pada kesehatan. Namun, pernahkah kita mendengar bahwa apa yang kita makan juga bisa menunjukkan seberapa bijak kita terhadap lingkungan?

Ya, makanan memang salah satu persoalan yang bisa mempengaruhi lingkungan, terutama terkait persoalan perubahan iklim. Permasalahan yang muncul beragam, mulai dari pembungkus makanan instan dan camilan (snack) yang kebanyakan dikemas menggunakan plastik hingga persoalan limbah makanan (food waste), yang keduanya terkait erat dengan perubahan iklim. Oleh karena itu, dalam tulisan kali ini, saya ingin mengajak pembaca untuk berbicara soal kebiasaan ngemil dalam keluarga dikaitkan dengan permasalahan plastik dan juga sedikit mengenai limbah makanan.

Ketika mendengar kata camilan, apa yang terlintas di pikiran kita? Kerupuk-kerupuk di minimarket? Jajanan di pasar? Iklan? Apapun itu, kebanyakan camilan memang sangat erat kaitannya dengan limbah plastik. Coba saja ketik camilan di google, akan muncul gambar-gambar camilan dengan kemasan plastik. Coba pula lihat sampah-sampah di sekitar kita, berapa banyak sampah plastik dari camilan? Rasanya sampah plastik camilan sangat mudah ditemui di mana-mana.

Memang tidak mengherankan sebab camilan memang disukai orang dari berbagai kalangan, baik tua maupun muda. Di saat kita sedang bekerja, menonton, mengobrol, rasanya tidak akan lengkap tanpa camilan. Sayangnya, kebiasaan-kebiasaan kita ini bisa berpengaruh buruk bagi lingkungan. Tapi tunggu… ini bukan berarti kita harus berhenti ngemil. Kita tetap bisa ngemil sambil memperhatikan kelestarian lingkungan. Karena itulah, penting untuk menerapkan kebiasaan #NgemilBijak dalam keluarga.

Apa sih ngemil bijak itu? Sederhananya, ngemil bijak adalah ngemil yang peduli pada diri sendiri, keluarga, dan juga lingkungan. Terkait kepedulian pada diri sendiri dan keluarga, tentunya hal ini terkait kesehatan dan juga hemat finansial. Sementara terkait kepedulian lingkungan, tentunya tentunya terkait dengan limbah, baik plastik maupun sisa makanan.

Dari mana kita bisa memulai kebiasaan #NgemilBijak? Salah satu hal mudah yang bisa kita lakukan adalah kembali ke kebiasaan tradisional di mana kita membuat camilan kita sendiri untuk dinikmati bersama keluarga. Selain sehat dan hemat, kebiasaan ini juga sudah berarti bahwa kita telah ikut berperan besar dalam mengurangi penggunaan plastik, yang berarti kita berperan dalam menyelamatkan lingkungan. Kita tentunya tidak mau menjadi salah satu penyebab rusaknya laut dan ekosistemnya karena sampah plastik.

Tapi mengapa kita begitu memusuhi plastik? Selain menambah sampah yang sulit diurai oleh tanah ke lingkungan serta merusak ekosistem laut, plastik juga sangat erat kaitannya dengan perubahan iklim. Produksi plastik membutuhkan 8% dari total produksi minyak dalam satu tahun. Selain itu, Environmental Protection Agency (EPA) mengestimasi bahwa sekitar 5 ons Karbon Dioksida dihasilkan dari setiap satu ons polister yang banyak digunakan dalam pembuatan plastik. Pembakaran plastik pun juga bermasalah sebab menghasilkan karbon dioksida ke udara.

Oleh karena itu, kita harus bijak-bijak memilih camilan. Apalagi, camilan seperti kerupuk, gula-gula, dan sejenisnya menggunakan plastik sekali pakai. Jika pun sudah terlanjur mengonsumsi camilan-camilan berkemasan plastik, mari sulap plastik-plastik tersebut dengan kreatif, misalnya dijadikan pajangan cantik untuk menghiasi rumah. Setidaknya, dengan cara ini, kerusakan lingkungan dapat diminimalisir. Tapi ingat, keadaan idealnya tetap adalah tidak menggunakan plastik sama sekali, jadi daur ulang ini hanyalah pilihan terakhir.

Selain masalah sampah plastik, jangan lupa juga untuk menghabiskan camilan, jangan sampai ada yang tersisa dan dibuang ke lingkungan. Ingat bahwa limbah makanan (food waste) juga bisa sangat berpengaruh pada peningkatan karbon di atmosfer. Maka, bijaklah membuat makanan dari sesuai porsi bagi keluarga. Saat membuat camilan pun, usahakan agar minim sampah. Lihat juga apakah Sisa bahan-bahan yang tidak dapat digunakan lagi bisa diolah menjadi lebih bermanfaat. Misalnya saat membuat bolu pisang, kulit pisang tersebut bisa diolah menjadi kompos.

Di atas itu sepintas cuap-cuap soal ngemil bijak bagi kebaikan lingkungan. Setelah membaca, mungkin akan timbul keraguan bagi kita yang sudah terbiasa ngemil sembarangan. Nah, berikut ini tips untuk mengatur kebiasaan ngemil bagi kita yang baru mau memulai kebiasaan #NgemilBijak:

1.    Kenali isyarat tubuh mengapa kita ingin ngemil, misalnya apakah karena lapar ataukah untuk sekedar mengembalikan mood

2.    Lalu, kita bisa memilih apa camilan yang tepat berdasarkan isyarat tubuh tersebut, tentunya dengan memperhatikan porsi camilan dan waktu ketika kita ngemil

3.    Perhatikan bagaimana kita ngemil dengan memaksimalkan semua indra, karena kita akan dapat mengenali isyarat tubuh, kapan harus berhenti ngemil

Dengan memberlakukan tips di atas, kita bisa mengontrol kebiasaan ngemil kita. Jika kita tahu kebiasaan ngemil kita, kita bisa mempersiapkan berbagai camilan sesuai kebutuhan agar tidak tergoda untuk memilih membeli camilan kemasan. Misalnya, jika kita suka ngemil kerupuk untuk mengembalikan mood, kita bisa membuat membuat kerupuk olahan sendiri dan menyimpannya dalam toples. Jika kita suka camilan yang tidak bisa bertahan lama, kita bisa menyimpan bahan-bahannya agar sewaktu-waktu bisa dibuat saat ingin. Pada intinya, mengenali kebiasaan ngemil bisa meminimalisir godaan untuk mengonsumsi dan membeli camilan instan.

Sebagai penutup, mari menyatukan visi bahwa menjaga kelestarian lingkungan serta menjaga kesehatan diri sendiri adalah hal yang sangat penting. Oleh karena itulah, penting untuk membiasakan bijak ngemil.  Bagi pemula, mungkin memang akan sulit di awal. Namun, dengan berbagai manfaat yang kita dapatkan, kita patut mencoba. Terlebih lagi, jika di dalam keluarga kita ada anak-anak, maka kebiasaan ngemil bijak dapat dijadikan cara untuk membiasakan anak menjaga kesehatan dan lingkungan sejak dini. Singkatnya, ngemil bijak adalah salah satu cara untuk mencintai diri sendiri, keluarga, dan juga bumi. Maka, mari #NgemilBijak!



Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Ngemil Bijak yang diadakan oleh Ibu-Ibu Doyan Nulis. Silahkan lihat informasi lombanya di bit.ly/lombablogngemilbijak 


Komentar